Setelah banjir menerjang beberapa wilayah di Jabodetabek, banyak warga mengungsi ke tempat tinggi untuk menghindari persebaran air.
Saat banjir telah surut, area rumah harus segera dibersihkan secara menyeluruh, agar penyakit umum setelah banjir ini tidak menjangkiti keluarga dan orang terdekat.
Demi melakukan pencegahan, yuk simak deretan penyakit yang jadi ancaman saat atau setelah banjir melanda.
1. Kulit

Air banjir yang menggenang merupakan tempat berkumpul bakteri, kuman dan virus. Hal ini karena air dari saluran pembuangan bisa menyatu dan terbawa ke daerah pemukiman.
Penyakit kulit bisa bermacam-macam diantaranya, kurap dan kutu air yang paling umum terjadi.
Kurap diakibatkan oleh infeksi jamur di dalam tubuh, sehingga menimbulkan rasa gatal dan bentuk cincin melingkar di area terinfeksi.
Sedangkan, kutu air menimbulkan rasa perih, gatal dan ruam bersisik di bagian kaki. Gejalanya berbeda walaupun faktor penyebab sama dengan kurap.
2. Demam berdarah

Selain bakteri dan virus, air menjadi tempat bersarang bagi hewan penghisap darah yaitu nyamuk. Ketika banyak sampah dan genangan, jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti bisa berkembang dengan cepat.
Sehingga demam berdarah dengue, jadi ancaman kesehatan berikutnya. Gejala muncul setelah masa inkubasi empat atau tujuh hari setelah terjangkit. Tandanya seperti:
- Demam di atas 40 derajat celcius
- Flu
- Muncul ruam
- Nyeri otot dan
- Mual hingga muntah
- Sakit kepala
Parahnya, panas tinggi bisa menyebabkan seseorang mengalami mimisan dan kehilangan kesadaran diri.
3. Malaria

Walaupun terlihat mirip, namun ada perbedaan signifikan, antara malaria dan DBD yaitu jenis nyamuk penyebab. Malaria disebabkan oleh Anopheles betina yang membawa parasit dan menjangkiti tubuh.
Masa inkubasi parasit yakni selama 3 sampai satu minggu, gejala yang akan penderita rasakan yaitu:
- Demam
- Batuk
- Denyut jantung berdetak cepat
- Sakit perut
- Panas dingin
- Nyeri otot
- Kelelahan ekstrim
Gejala yang tak ditangani dengan baik dapat memperparah malaria bahkan menyebabkan kematian pada beberapa kasus.
4. Diare

Fasilitas sanitasi yang buruk, memicu masalah kesehatan terkait pencernaan. Diare menyebabkan, seseorang sering buang air besar. Akibatnya, tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi.
Kurang menjaga kebersihan diri, menyebabkan bakteri dan virus mudah menyerang. Terlebih lagi kalau mengonsumsi makanan dan minuman, tanpa mencuci tangan dengan sabun.
Karena kebutuhan air bersih jadi terbatas, banyak yang melakukan penghematan saat mencuci tangan. Demi menjaga kuantitas air tetap ada.
Gejala umum yakni, sering BAB, tekstur feses lembek atau lunak, mual, muntah dan demam tinggi.
5. Hipotermia

Di musim hujan udara sekitar berubah menjadi dingin dan lembap, hal ini kerap membuat orang mengalami kedinginan ekstrim.
Penyebab utama, biasanya terlalu lama berada di ruangan dingin tanpa penghangat tubuh. Baik orang dewasa atau anak-anak dapat terserang hipotermia.
Gejalanya pun berbeda, jadi mom harus lebih jeli melihat perubahan pada buah hati seperti kulit memerah dan lemas.
Sedangkan pada orang dewasa, tangan mulai gemetar, kedinginan, kelelahan, kantuk hingga mati rasa. Penyakit umum setelah banjir di atas, dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Oleh karena itu, mom lakukan pembersihan secara menyeluruh demi menghilangkan kuman membandel. Apabila mengalami permasalahan segera hubungi dokter sedini mungkin.