Memiliki buah hati adalah impian bagi perempuan. Namun dari banyak alasan, ada pasangan yang belum juga dikarunia anak meskipun telah lama menikah.
Di tengah perkembangan zaman, jika ingin mendapat keturunan dapat mecoba program bayi tabung. Tindakan ini hanya dapat dilakukan oleh pihak medis.
Sebelum mencoba melakukannya cara ini, simak lebih dulu apa itu bayi tabung dan bagaimana proses bayi tabung dilakukan.
Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Bayi Tabung?
Istilah bayi tabung pertama kali muncul di tahun 1977 dan semakin familiar bagi pejuang dua garis biru. Metode ini cukup kompleks dan memerlukan budget lumayan besar.
Program Ivf atau in fitro vertilization adalah upaya penggabungan sel telur dan sel sperma di laboratorium demi keberhasilan proses pembuahan.
Selama beberapa hari, dokter akan memantau pertumbuhan zigot sampai mencapai ukuran minimal.
Apabila telah berhasil, penggabungan ini akan kembali ditempatkan ke dalam rahim perempuan untuk segera dilakukan proses agar menjadi janin hingga bayi.
Begitulah penjelasan sederhana tentang proses bayi tabung.
Siapa yang Boleh Melakukan Proses Bayi Tabung?
Umumnya pasangan memilih program bayi tabung apabila sudah melakukan beragam cara agar dapat keturunan, namun tak kunjung berhasil.
Beberapa orang di bawah ini dapat menjalankan program ivf jika:
- Mengidap penyakit berbahaya
- Faktor keturunan, seperti sulit hamil
- Terjadi masalah tuba falopi atau rahim
- Mengalami gangguan pada masa ovulasi
- Muncul gejala endometriosis
- Kualitas sperma yang buruk
Perempuan dengan usia 40 tahun ke atas biasanya akan disarankan melakukan ivf demi mengurangi risiko kesehatan pada janin selama kehamilan.
Bagaimana Proses Bayi Tabung?
Sebelum masuk ke prosedur program, kedua pasangan akan mengisi beberapa berkas sebagai pernyataan siap mengikuti proses yang nanti dijalankan.
Selain itu sesi konseling dengan ahli bertujuan untuk memberikan bantuan emosional pada pasangan.
Kemudian berlanjut ke prosedurnya yaitu:
- Pemberian obat untuk merangsang ovarium menghasilkan sel telur, di sini akan dilakukan pemantauan untuk melihat perkembangan sel telur
- Kemudian, sel ini akan dibawa ke laboratorium untuk diambil
- Dari ibu selanjutnya ke suami, yakni deposit pengambilan sperma
- Sel telur serta sperma akan dicuci dan dibawa untuk proses inseminasi, ferlitisasi dan kultur embrio
- Pemindahan blastosis ke dalam rahim perempuan setelah fertilisasi terjadi
- Selama dua minggu proses pemindahan blastosis dilakukan, tahap selanjutnya yakni tes kehamilan dan usg pertama kali
Proses ivf merupakan proses panjang, jadi bagi pasangan yang ingin memulai program harus sabar menanti kehadiran buah hati.
Yang terpenting tetap semangat dan kelilingi diri dengan teman dan lingkungan supportif.