Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, ketika malaikat kecil yang sekian lama dinantikan lahir dengan selamat. Rasa senang, sedih, dan haru menjadi satu ketika pertama kali mendengar tangisannya.
Namun beberapa hari setelah hari kelahirannya, tidak jarang ibu baru dibuat panik dengan kondisi kulit kepala bayi yang berkerak. Perlu diketahui ya mom, kondisi tersebut sangat umum terjadi pada kulit kepala bayi. Tampilannya tampak seperti ketombe atau biasa juga disebut cradle cap.
Yuk cari tahu lebih lengkap mengenai cradle cap pada bayi.
Apa itu cradle cap?

Cradle cap merupakan salah satu bentuk dermatitis seboroik pada bayi. Dermatitis sendiri merupakan gangguan kulit yang menyebabkan kulit menjadi timbul seperti sisik dan kemerahan. Gangguan kulit ini umumnya penyebab munculnya ketombe pada orang dewasa, sedangkan jika terjadi pada kulit kepala bayi kondisi ini disebut cradle cap. Maka tidak heran jika masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan ketombe.
Penyebab cradle cap

Belum diketahui secara pasti apa penyebab cradle cap, tapi yang jelas itu bukan karena alergi, infeksi bakteri, atau kebersihan yang buruk.
Ini mungkin berasal dari kelenjar sebaceous yang terlalu aktif. Kelenjar sebaceous dapat ditemukan di kulit dan menghasilkan zat yang mirip dengan minyak, atau lebih dikenal sebagai sebum.
Ketika kelenjar sebaceous terlalu aktif, maka akan menghasilkan terlalu banyak sebum. Kondisi tersebut dapat mencegah sel-sel kulit lama mengering dan lepas dari kulit kepala. Sehingga menghasilkan kerak di kulit kepala bayi.
Namun, ada dugaan yang mengatakan bahwa ini muncul akibat adanya pertumbuhan jamur dan bakteri.
Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa bayi yang memiliki cradle cap, seringkali disebabkan dari faktor turunan anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit asma dan eksim.
Cradle cap biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau beberapa bulan. Dan, kondisi ini tidak menular, gatal, dan menyakitkan, akan tetapi bisa menyebabkan sisik putih atau kuning tebal yang tidak mudah dihilangkan.
Ciri-ciri cradle cap

Bayi kemungkinan besar akan mengalami cradle cap pada usia beberapa hari setelah lahir, atau saat memasuki usia 2-6 minggu.
Ciri-cirinya bisa ditandai dengan area kulit kepala yang berkerak, kering, seperti sisik, serpihan kulit mirip ketombe di kulit kepala, terkadang area yang terkena menjadi merah. Biasanya dimulai di kulit kepala dan dapat menyebar ke area belakang telinga. Mungkin juga muncul di tambalan hidung, ketika, kelopak mata, hingga selangkangan.
Cara mengatasi

Jika Si kecil sedang mengalami ini, penting untuk tidak mencungkil atau menggaruk area tersebut, karena dapat menyebabkan infeksi. Mungkin cara di bawah ini bisa membantu mengatasinya.
- Gunakan sampo secara rutin bisa membantu mengatasi kerak pada kulit kepala bayi. Tapi tetap gunakan sampo khusus bayi ya. Pilihlah sampo dengan sedikit aroma, karena minim menyebabkan iritasi kulit pada bayi.
- Gosok lembut kulit kepala bayi dengan sikat atau sisir bayi, untuk menghilangkan penumpukkan kerak.
- Mom juga bisa mengaplikasikan minyak zaitun, ini dapat membantu melembutkan kulit bayi yang bersisik. Jangan membiarkan minyak menempel terlalu lama pada rambut si kecil ya mom, karena bisa memperburuk kulit kerak dan sisik di kepalanya.
Kapan harus ke dokter?

Meskipun bayi yang mengalami ini jarang sekali menimbulkan kondisi yang lebih serius, namun harus tetap dipantau. Karena dikhawatirkan keadaannya semakin parah.
Jika Si kecil mengalami salah satu dari berikut ini, disarankan agar segera konsultasi ke dokter:
- Area kulit yang berkerak menjadi merah
- Terdapat bercak dan iritasi
- Area yang terkena menyebar ke wajah atau mulai muncul di tubuh
- Bayi mengalami infeksi jamur telinga
OKEMOM, itulah pembahasan mengenai cradle cap pada bayi. Jangan khawatir, jika hal ini terjadi segera konsultasi dengan dokter.