Kabar tak menyenangkan datang dari pasangan selebritas Indonesia, Thalita Latief dengan Dennis Rizky. Pasalnya, Thalita Latief mengajukan gugatan cerai suaminya ke pengadilan agama pada 22 Maret 2021.
Pemain sinetron Putri ini belum memberitahu apa alasan Ia gugat cerai sang suami. Namun, berdasarkan informasi dari ibunda Thalita, Elisabeth Latief ini terjadi karena Thalita sudah mendapatkan kekerasan fisik yang sudah sejak lama.
Sebenarnya, kondisi seperti ini bisa dilihat dari tanda-tanda yang memungkinkan muncul. Berikut OKEMOM akan memberikan beberapa tanda yang dapat berisiko terjadinya kekerasan rumah tangga.
Keep scrolling, mom.
1. Muncul konflik di awal pernikahan

Umumnya, di awal pernikahan pasangan suami istri sedang dimabuk cinta. Sehingga, menciptakan rasa tidak ingin kehilangan.
Namun, jika merasakan hal sebaliknya, tentu harus khawatir. Karena kekerasan dalam rumah tangga kemungkinan akan terjadi dalam waktu yang tidak lama.
2. Menggunakan alkohol dalam pernikahan

Seseorang yang menggunakan alkohol biasanya bertujuan untuk mengatasi emosi atau depresi. Namun, hal ini tentu akan memberikan efek buruk untuk dirinya dan orang sekitar, termasuk pernikahan.
Melansir dari Very Well Mind, salah satu peneliti bernama Dr. Brian M. Quigley mewawancarai 414 pasangan pengantin baru mengenai penggunaan alkohol. Alhasil, sesuai pengalaman mereka merasakan kekerasan dalam rumah tangganya.
3. Pasangan memiliki temperamen yang buruk

Temperamen merupakan sikap yang sulit mengontrol dirinya sendiri. Sehingga, hal ini membuat seseorang lebih mudah emosi dan meluapkan emosinya pada pasangan.
Jika memiliki pasangan dengan sikap seperti ini, sebaiknya segera tinggalkan. Karena, ini bisa memungkinkan munculnya kekerasan dalam rumah tangga dan tertekan karena sikap pasangan.
4. Bersikap negatif thinking

Kunci utama keharmonisan dalam rumah tangga adalah kejujuran dan saling percaya. Namun, jika salah satu pasangan memiliki sikap yang selalu negatif thinking, sebaiknya hindari.
Karena, negatif thinking adalah sikap yang kurang baik dan dapat memungkinkan munculnya kekerasan, ketika pasangan sudah emosi.
5. Tidak menghargai orang tua pasangan

Tak hanya memberikan rasa sayang pada istri dan anak-anak, suami juga harus menyayangi mertua layaknya orang tua sendiri. Dengan demikian, maka kan tercipta rumah tangga yang harmonis.
Namun, jika dalam keluarga tidak menerapkan hal ini, maka perlu khawatir. Karena, ini dapat terlihat kalau pasangan tidak memiliki sikap tulus.
Sehingga, hal ini bisa membuat munculnya kekerasan dalam keluarga, karena tidak ada sikap saling menghargai.
Nah mom, jadi tulah tanda yang memungkinkan berisiko munculnya kekerasan dalam rumah tangga. Semoga peristiwa rumah tangga Thalita Latief dapat memberikan pelajaran untuk pasangan suami istri lainnya, ya.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Ketahui Dampak Perceraian Orang Tua bagi Psikologis Anak
- Mom, Ketahui 5 Penyebab Perceraian yang Sering Terjadi
- Usai Cerai, Rachel Vennya dan Niko Al Hakim Janji Menjadi Teman Baik
- 5 Dampak Perselingkuhan pada Psikologis Anak, Minder sampai Stres
- Cara Menyadarkan Suami Selingkuh, Jangan Buru-buru Bercerai Mom!