Setelah menikah, seorang wanita pasti menginginkan agar segera hamil dan memiliki anak.
Terjadinya kehamilan di pengeruhi oleh dua proses yang sangat penting dalam sistem reproduksi, yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
Spermatogenesis dan oogenesis memiliki istilah yang sama, keduanya pun sama-sama mempengaruhi sistem produksi dan keberhasilan proses pembuahan.
Namun, Mommy tau gak sih perbedaan dari spermatogenesis dan juga oogenesis? Berikut OKEMOM telah merangkumnya untuk Mommy.
Inilah Perbedaan Spermatogenesis dengan Oogenesis
Hallo Mom, pasti Mommy sering mendengar istilah spermatogenesis dan oogenesis.
Istilah dari kedua ini memiliki arti dan proses yang berbeda. Lalu, apa sih yang membedakannya?
Yuk Mom, di simak penjelasannya.
1. Apa sih spermatogenesis itu?
Dalam istilah medis, spermatogenesis merupakan proses produksi dan pematangan sel sperma di dalam testis pria.
Spermatogenesis di mulai ketika masa pubertas, tepatnya di dalam testis.
Sperma akan mulai berkembang di dalam tabung kecil testis yang disebut sebagai tubulus seminiferus. Sel sperma yang awalnya berbentuk lingkaran, kemudian berkembang hingga membentuk menyerupai kecobong.
Setelah itu, sperma kemudian akan berpindah ke epididimis. Dari tubulus seminiferus, lalu pindah ke epididimis membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 6 minggu.
Setelah dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens (saluran sperma) untuk bercampur dengan air mani.
Setiap kali ejakulasi, sekitar hampir 100 juta sperma akan di lepaskan dari tubuh laki-laki. Dari jumlah yang banyak itulah, hanya satu sperma yang akan membuahi sel telur, sampai kemudian terus berkembang menjadi janin.
2. Apa Sih Oogenesis Itu?
Jika spermatogenesis terjadi pada laki-laki, maka berbeda dengan oogenesis yang terjadi pada tubuh perempuan. Oogenesis merupakan proses produksi dan pematangan sel telur wanita, yang terjadi di dalam ovarium.
Oogenesis mulai berkembang pada wanita berada di janin ibunya, ketika usia kehamilan sekitan 7 minggu. Sel telur yang di miliki pada waktu tersebut bisa mencapai hingga 6-7 juta. Saat baru lahir, jumlah sel telur berkurang hingga hanya sekitar 1 juta buah.
Sel telur ini “tertidur” dan baru akan “terbangun” ketika seorang wanita memasuki masa pubertas. Di masa pubertas inilah oogenesis atau proses pembentukan dan pematangan sel telur terjadi.
Sel telur yang sudah matang tersebut akan dilepaskan oleh indung telur ke saluran telur (tuba falopi). Jika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma, maka akan menetap di tuba falopi dan menempel di dinding rahim.
Namun bila tidak, sel telur akan dikeluarkan dari dalam rahim bersamaan dengan darah dan lapisan dalam rahim kira-kira setiap sebulan sekali, yang disebut menstruasi.
3. Lalu, Apa Yang Membedakan Spermatogenesis Dengan Oogenesi?
Secara singkatnya, spermatogenesis itu proses pembentukan sel sperma yang terjadi di testis pria, sedangkan oogenesis proses pembentukan sel telur yang di dalam indung telur (ovarium) wanita.
Pada spermatogenesis proses terjadi ketika pubertas hingga akhir usia, sedangkan pada oogenesis proses terjadi dimulai ketika wanita masih janin di dalam kandungan ibunya, berhenti sejenak saat bayi dan masa kanak-kanak, kemudian dimulai lagi setelah masa pubertas.
OKEMOM, jadi itulah pembahasan mengenai perbedaan spermatogenesis dengan oogenesis.
Meski berbeda, namun spermatogenesis dan oogenesis memiliki keterkaitan dalam proses pembuahan pada sistem reproduksi loh, Mom.