Demi menjaga masa kehamilan, ibu yang tengah mengandung pun tetap membutuhkan vaksin. Tapi jenis vaksin manakah yang aman pada masa kehamilan?
Sebagian ibu hamil ada yang merasa tak aman melakukan vaksin saat berbadan dua. Kekhawatiran ini ada benarnya, karena beberapa vaksin memang tak diperbolehkan untuk ibu yang tengah mengandung.
Namun ada beberapa vaksin yang aman diberikan pada masa kehamilan. Oleh karena itu, mom harus mengetahui jenis vaksin apa saja diperbolehkan untuk ibu hamil.
Simak penjelasan berikut ini.
Jenis Vaksin untuk Ibu Hamil
Fungsi vaksin tentu saja sebagai pelindung ekstra bagi ibu hamil dan janin. Namun, berikut ini jenis vaksin yang dapat
1. Vaksin influenza

Meskipun penyakit influenza atau flu terlihat tidak membahayakan, namun jika ibu hamil menderita penyakit ini maka akan mengalami komplikasi berat seperti gangguan pernapasan dan perubahan sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) merekomendasikan agar semua perempuan hamil mendapatkan vaksin influenza. Hal ini bukanlah tanpa alasan mengingat flu dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur.
2. Tetanus toksoid (TT)

Tetanus merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit. Bakeri ini membawa racun yang menyebabkan timbulnya gejala seperti kejang otot.
Oleh karena itu, perempuan hamil harus mendapatkan vaksin TT pada masa kehamilan. Biasanya pemberian jenis vaksin ini sebanyak tiga kali. Dosis pertama diberikan saat kamu diketahui hamil. Sedangkan dosis kedua dan ketiga saat usia kehamilan 4-6 minggu.
Jika kamu mendapatkan jenis vaksin ini maka, akan memberikan kekebalan tubuh untuk membantu melindungi janin di dalam kandungan.
3. Vaksin defteri, pertussis, tetanus (DPT)

Selain memberikan perlindungan terhadap difteri, jenis vaksin ini juga akan memberikan daya tahan tubuh terhadap penyakit tetanus dan pertussis (batuk rejan). Biasanya, DPT diberikan pada ibu hamil saat memasuki usia kehamilan 27 sampai 36 minggu pertama.
Setelah kamu mendapatkan vaksin DPT, biasanya akan menimbulkan efek samping seperti nyeri pada lengan, bengkak dan pegal-pegal. Selain untuk ibu hamil, pemberian vaksin DPT juga bermanfaat sebagai antibodi untuk si kecil, lho.
4. Hepatitis B

Apabila ibu hamil terjangkit virus hepatitis B, Ia akan mengalami penyakit hati yang ditularkan akibat berhubungan seksual, cairan tubuh dan jarum yang digunakan bersama. Selain itu, penyakit ini juga akan memengaruhi janin mengalami kelainan anatomi dan fungsi tubuh.
Melihat begitu berbahaya efek dari virus ini, jadi jangan ragu untuk konsultasi terlebih dahulu kepada dokter demi kesehatan mom dan janin yang ada di dalam kandungan.
5. Vaksin meningococcus atau meningitis

Ketika ingin melakukan vaksin meningokokus, sebaiknya lakukan konsultasi dahulu pada dokter untuk mencegah risiko buruk yang memungkinkan muncul. Namun sejauh ini, ibu hamil yang menerima vaksin meningococcus tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan.
Pada umumnya, jenis vaksin ini diberikan setelah memasuki trimester pertama. Ketika kamu mendapatkan vaksin meningococcus tentu akan mencegah munculnya penyakit meningitis yang dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan.
Ok mom, itulah 5 jenis vaksin untuk ibu hamil. Namun sebelum melakukan vaksinasi, wajib konsultasi dahulu pada dokter untuk mengurangi risiko efek samping yang membahayakan.