Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Sehingga, kebanyakan memilih menerapakan pola asuhnya sendiri. Namun, tanpa disadari ada beberapa pola asuh yang justru menyebabkan anak alami stres.
Stres tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami hal yang sama. Faktor stres yang dialami anak disebabkan oleh perilaku orang tua.
Perilaku buruk orang tua tak hanya membuat anak stres, tetapi juga mengubah perilaku dasar pada dirinya. Hal ini dapat terjadi karena Ia merasa tertekan.
Lalu, perilaku buruk orang tua seperti apakah yang membuat anak stres? Yuk, simak penjelasan berikut ini. Keep scrolling, mom!
1. Pertengkaran orang tua

Rasa aman dan nyaman pada anak berasal dari keluarga, terutama orang tua. Ketika orang tua terus-menerus bertengkar di depan anak bisa membuatnya makin stres.
Selain itu, biasanya anak juga akan menjadi lebih pendiam. Hal ini, diakibatkan karena anak terlalu sering mendengar suara keras sehingga mengalami perubahan dasar pada hidupnya.
Oleh karena itu, sebagai orang tua cobalah mencontohkan sikap yang baik di depan anak. Jika ada permasalahan, sebaiknya bicarakan baik dengan suami ketika anak sudah tertidur.
2. Membandingkan anak dengan orang lain

Tak sedikit orang tua yang akan membandingkan anaknya dengan anak orang lain. Perkataan yang sering muncul misalnya, “lihat, teman kamu aja bisa dapat nilai 100, kamu kok nggak bisa.”
Mungkin, tujuan kamu adalah untuk memberikan motivasi kepada si kecil agar semakin giat belajarnya. Namun secara tidak langsung, perkataan tersebut akan membuat anak merasa minder dan tidak percaya diri.
Sebagai orang tua pun tentu kamu tidak ingin membandingkan bukan? Oleh karena itu, kamu dapat memotivasinya dengan cara yang lebih baik dan positi, ya.
3. Terlalu sering melarang anak

Ketika anak sudah memasuki usia tiga tahun, biasanya Ia akan lebih aktif untuk berekplorasi. Namun, sering kali orang tua merasa khawatir anaknya terluka sehingga Ia akan melarang dan membatasi kegiatan anak.
Larangan tersebut akan membuat anak stres dan merasa tertekan. Oleh karena itu, pastikan saat melarang anak kamu juga dapat memberikan alasan yang dapat Ia pahami agar anak dapat mengerti. Karena larangan yang tidak disertai dengan alasan akan membuat anak kepikiran dan stres.
4. Pilih kasih

Saat anak pertama sudah memiliki adik, tentu hal ini akan membuatnya mendapatkan perhatikan yang kurang. Karena biasanya perhatikan orang tua akan lebih tertuju pada anak kedua.
Contohnya, ketika kakak adik bertengkar, orang tua cenderung akan berbicara dengan nada yang lebih tinggi dengan anak pertama. Hal ini dilakukan karena mereka beranggap kalau anak pertama sudah lebih besar dan harus mengalah.
Padahal nada suara yang tinggi ketika memarahi anak akan membuatnya merasa adik lebih mendapatkan kasih sayang dan juga memicu stres karena terlalu memikirkan hal tersebut.
5. Terlalu banyak menuntut pada anak

Pada umumnya, orang tua memang menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan anak stres. Sehingga terlalu banyak menuntut pada anak merupakan penyebab anak stres yang terakhir.
Orang tua sering kali mengharapkan ekspektasi yang berebihan kepada anaknya. Mereka seolah-olah tidak mengizinkan anaknya memiliki kekurangan sedikit pun. Padahal, kamu harus menyadari kalau setiap anak memiliki kemampuan dan kekurangannya masing-masing.
Apabila kamu menuntut anak untuk menutupi kekurangannya, maka anak akan merasa takut, stres dan panik jika mengalami kegagalan dan mengecewakan orang tuanya.