Kabar tentang pernikahan di bawah umur kini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Indonesia. Lantaran, ada sebuah penyedia jasa pernikahan yang membuat promosi seakan-akan menganjurkan orang agar melakukan pernikahan dini.
Hal tersebut sontak saja mengakibatkan banyak pihak merasa geram dan jengkel. Padahal menurut UU No. 16 tahun 2019 pada pasal 7 (1), perubahan atas UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, berbunyi:
“Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun.”
Bahkan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA) mengeluarkan pendapat perihal permasalahan ini.

Pesan ini telah menimbulkan kegelisahan di masyarakat, apalagi masalah ini bisa memengaruhi pola pikir anak tentang pernikahan di bawah umur.
Ada berbagai dampak pernikahan di bawah umur yang bisa menimbulkan masalah baru bagi kesehatan ataupun mental seseorang. Berikut OKEMOM akan membahas mengenai dampak negatif tersebut.
1. Dampak fisik

Melakukan pernikahan dini dapat meningkatkan risiko kesehatan pada tubuh perempuan. Hal ini dikarenakan, kondisi bagian tertentu dalam tubuh masih belum siap untuk melakukan pembuahan dan menjalankan proses melahirkan.
Biasanya, perempuan yang melakukan pernikahan di bawah umur sedang dalam masa pertumbuhan, karena itulah kesehatannya menjadi terganggu.
Salah satu masalah kesehatan yang umumnya terjadi adalah kelahiran bayi prematur. Bayi lahir prematur disebabkan oleh keadaan tubuh yang tidak memungkinkan seseorang melaksanakan persalinan.
Akibatnya ketika lahir, bayi akan memiliki risiko gangguan pernapasan, penglihatan serta masalah lainnya.
2. Dampak psikologis

Bukan hanya mengakibatkan dampak fisik saja, pernikahan di bawah umur pun akan berdampak pada kesehatan mental seseorang. Karena, diumur yang terbilang muda emosi dalam diri belum bisa terkontrol dengan baik.
Bahaya dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dapat menjadi kasus yang muncul, sebab di usia tersebut seseorang masih belum bisa menentukan bagaimana cara bersikap yang benar untuk menghadapi suatu permasalahan.
Maka dari itu, mulai sekarang persiapkan terlebih dahulu mental serta keadaaan fisikmu sebelum melangsungkan pernikahan. Sehingga dampak pernikahan di bawah umur bisa kamu cegah.