Ada banyak kondisi di mana tubuh perempuan mengalami kelainan, salah satunya yakni penebalan pada dinding rahim. Hiperplasia endometrium atau penebalan dinding rahim merupakan kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi perempuan.
Ketika endometrium—lapisan pada bagian dalam rahim—menebal, risiko terjadinya pendarahan yang tidak biasa dapat meningkat. Meskipun bukan bersifat kanker, tapi kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada perempuan.
Lalu, apa saja penyebab, gejala serta cara mengatasi penebalan dinding rahim ini? Berikut pembahasannya.
Gejala penebalan dinding rahim

Sebenarnya hiperplasia endometrium dapat terjadi tanpa menimbulkan suatu gejala. Namun, melansir dari Healthline, gejala utama dari penebalan rahim ini adalah adanya pendarahan pada uterus yang tidak biasa.
Ada beberapa gejala lainnya yang sebagian perempuan alami, yaitu sebagai berikut:
- Menstruasi yang sangat lama dan lebih berat dari biasanya.
- Jarak menstruasi kurang dari 21 hari dari haid pertama menuju haid berikutnya.
- Terjadinya pendarahan pada vagina, walaupun sudah menopause.
Perlu diingat bahwa gejala di atas tidak melulu menandakan menderita penebalan rahim. Maka dari itu, untuk lebih jelas lagi silahkan kunjungi dokter agar mendapatkan penanganan khusus.
Penyebab dari kelainan ini

Ketika hormon estrogen lebih tinggi daripada hormon progesteron, dinding rahim dapat menebal dengan cara tidak normal. Melansir dari Healthline, ada lima penyebab yang bisa menimbulkan risiko tebalnya dinding rahim, yakni:
- Saat usia mencapai 35 tahun.
- Mempunyai masalah kesehatan lain seperti diabetes, penyakit tiroid dan penyakit kandung empedu.
- Punya riwayat penyakit keturunan kanker rahim, ovarium serta usus besar.
- Obesitas atau berat badan berlebih.
- Kebiasaan merokok.
Cara mengatasi tebalnya dinding rahim

Biasanya saat kamu pergi ke dokter perihal kelainan pada rahim ini, dokter akan melakukan beberapa tes diagnostik. Tes tersebut meliputi biopsi, histeroskopi dan USG transvaginal.
Baru setelah itu, dokter akan melakukan pengobatan yang umum dilakukan. Melansir dari Healthline berikut cara mengatasinya:
- Menggunakan terapi hormon progesteron. Dengan pil KB yang berisi progesteron, hormon akan menjadi lebih seimbang. Biasanya terapi ini juga tersedia dalam bentuk suntikan.
- Histerektomi. Cara ini dilakukan bila terapi hormon tidak berhasil memberikan efek yang bagus. Namun, jika kamu menjalani cara ini, risiko tidak akan bisa hamil menjadi permasalahan baru. Akan tetapi, jika kamu telah mencapai masa menopause, hal ini tidak akan berpengaruh banyak pada tubuh.
Itulah pembahasan mengenai penebalan dinding rahim yang terjadi pada perempuan. Hal ini perlu kamu konsultasikan dengan dokter, supaya bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.