Beberapa hari lalu, Kimbab Family bagikan pengalaman tentang anak bungsunya Jio yang baru saja masuk taman kanak-kanak.
Dalam laman berbagi video YouTube, mama Gina menyampaikan bahwa hari itu merupakan waktunya Jio untuk memulai pendidikannya.
Saat mempersiapkan perlengkapan sekolah, Yunji dan Suji memberitahu berbagai macam peraturan yang berlaku di taman kanak-kanak.
“Dengarkan ibu guru, letakkan tas dengan rapi. Lalu, tidak main yang berbahaya. Harus izin dulu kalau main piano sama ibu guru,” ucap Suji dan Yunji di akun YouTubenya, Kimbab Family, Rabu (17/3).
Kedekatan yang ditampilkan ketiganya semakin mempererat hubungan saudara diantaranya.

Usai mengantar semua anaknya ke sekolah, mama Gina dan appa Jay membagikan cerita pertama kali ditinggal ketiga anaknya.
Mama Gina mengaku merasa kesepian karena sudah terbiasa akan kehadiran anak-anaknya. Bahkan, perempuan asal Bandung ini meneteskan air mata.
“Kalau jadi ibu pasti mengerti. Nggak menyangka, rasanya baru dilahirin kemarin sekarang si bungsu Jio sudah sekolah. Biasanya ramai dengan kehadiran anak-anak sekarang terasa sangat sepi. ” ungkap mama Gina.
Waktu berjalan begitu cepat, mama Gina menceritakan sejak pagi Jio sudah sangat bersemangat untuk sekolah.
Appa Jay menambahkan bahwa sebenarnya Jio ingin masuk ke playgroup terlebih dahulu, tapi pikiran itu diurungkan.
Dan sekarang, Jio masuk ke TK yang sama dengan kakak perempuan keduanya, Yunji. Hal ini juga yang memudahkan si bungsu merasa lebih nyaman melakukan pendidikan di sana.
Sepulang sekolah Jio langsung menceritakan keseruannya saat di sekolah.
Suasana baru dan seru membuat Jio senang dan nggak sabar untuk datang ke sekolah keesokan hari.
“Aku senang sekali, banyak mainan di sekolah. Ibu guru dan teman-teman juga baik. Tapi aku belum tahu nama temanku,” seru Jio sambil tertawa.

Pengalaman yang dibagikan Kimbab Family menunjukkan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam segala hal.
Pola asuh yang tepat mampu membentuk karakter anak menjadi kuat dan mandiri. Suji, Yunji dan Jio merupakan bukti nyata dari pola asuh yang bahagia dalam keluarga multikultural.