Pergaulan anak zaman sekarang makin berani. Kurangnya edukasi dari orang tua, guru, maupun orang terdekat mengenai sex education masih sangatlah kurang. Jadi tak heran jika dampak seks bebas menghantui kalangan remaja dan orang tua.
Berikut dampak negatif seks bebas yang perlu diwaspadai.
Apa sebenarnya seks bebas?
Seks bebas adalah perilaku seksual yang memperoleh kepuasan ataupun relaksasi kehidupan dengan manusia lain tanpa adanya ikatan pernikahan.
Seks bebas juga merupakan salah satu tindakan yang tak senonoh dengan melakukan hubungan badan tanpa adanya komitmen dan juga tanpa ikatan emosional, contohnya yang terjadi di tempat prostitusi dan bentuk hubungan friends with benefits, atau cinta semalam mengandalkan aplikasi dating.
Di era kini yang mudah mendapatkan informasi dari mana pun dapat membuat remaja terpengaruh budaya luar. Risikonya, beberapa remaja yang masih mencari jati diri akan lebih mudah goyah.
Seks bebas terjadi pada dasarnya karena kurangnya pengontrolan pada diri sendiri dan mudah terbawa arus pergaulan yang menyimpang.
Bagaimana cara menjelaskan perihal seks bebas kepada anak sedari dini?
Mom bisa memulai dengan memberikannya informasi mengenai sex education pada saat anak berusia 9-12 tahun. Pakailah contoh yang mom temukan di media atau di lingkungan untuk menjadi bahan diskusi.
Bisa pula menggunakan contoh kasus dari berita terkenal tentang seks bebas atau pelecehan seksual secara online. Gunakan ini sebagai titik awal untuk bertanya bagaimana mereka akan menangani situasi tersebut.
Dampak negatif dari seks bebas bagi kesehatan fisik
Biasanya dampak negatif dari seks bebas bagi kesehatan fisik seringkali dihubungkan dengan Infeksi Menular Seksual (IMS).
Berikut adalah jenis-jenis IMS:
-
Klamidia
Disebabkan oleh bakteri Chlamydia Trachimatis. Laki-laki yang terkena klamidia biasanya muncul gejala berupa peradangan pada saluran kencing, demam, rasa berat pada kantong buah zakar, dan terasa panas pada saat buang air kecil.
Sedangkan gejala yang dimiliki perempuan berupa infeksi saluran kemih serviks, iritasi, keluarnya cairan asing dari vagina, dan terjadi pendarahan di luar waktu menstruasi.
-
Sifilis atau raja singa
Diakibatkan oleh bakteri Treponema Pallidum yang memiliki masa penularan diantara 10-90 hari.
Sifilis atau raja singa ditandai dengan timbulnya luka kecil berbentuk bundar yang hampir selalu muncul di dalam atau sekitar alat kelamin, anus, atau di mulut.
-
Gangguan Gonore
Gonore atau kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Gejala penyakit ini terdiri dari sering buang air kecil, keluarnya nanah pada ujung penis atau vagina, nyeri di bagian kelamin, dan sakit saat buang air kecil.
-
Infeksi Jamur (Candida)
Teruntuk perempuan yang terinfeksi jamur, ciri-cirinya berupa gatal di sekitar area vagina.
Sedangkan untuk laki-laki, muncul warna merah pada ujung penis. Jika sudah parah, area tersebut akan tampak seperti luka bakar.
-
HIV/AIDS
HIV/AIDS bisa terjadi karena adanya infeksi dari virus Human Immunodeficiency Virus(HIV) yang merusak sistem kekebalan tubuh, dan Acquired Immune Deficiency Syndrome(AIDS) disebabkan dari cairan HIV yang tidak segera ditangani langsung oleh dokter.
Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa HIV bisa menular hanya dengan berpegangan tangan saja itu salah ya mom!
-
Hepatitis B
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini yaitu kelelahan, mual, muntah, sakit perut, demam, dan diare. Penyakit ini dapat ditularkan melalui air mani, darah, dan cairan vagina.
-
Herpes Simplex
Tanda penyakit yang muncul akibat penyakit ini antara lain muncul bintil kecil yang bergerombol. Penyakit ini dapat menular melalui sentuhan langsung maupun tak langsung.
-
Kutu Kelamin
Kutu kelamin bisa menularkan lewat rambut kemaluan. Telur yang ada di rambut nantinya akan pecah selama beberapa lalu tumbuh menjadi kutu di rambut kemaluan anda.
Dampak negatif yang akan diterima anak secara psikologis
Selain dampak negatif yang bisa menyerang anak secara fisik, ada juga dampak negatif yang bisa menyerang lewat psikologis atau mental. Inilah beberapa akibat atau dampak yang akan didapat anak, meliputi:
Merasa hilangnya harga diri
Hilangnya kehormatan dan harga diri bukan hanya dirasakan oleh sang anak nanti, tapi itu juga akan berpengaruh pada keluarga. Penilaian orang lain pun pasti akan berdampak buruk pada mental anak.
Rasa bersalah akan tumbuh dan menjadi hambatan si anak untuk berkembang.
Depresi
Penyebab anak akan merasa depresi adalah karena adanya tekanan dari berbagai pihak. Karena tidak sanggup menanggung semuanya sendiri, akhirnya ia akan menjadi depresi dan mengurung diri di rumah.
Terjadi kehamilan tanpa ada ikatan pernikahan
Hal yang satu ini sangat berisiko terjadi pada perempuan. Mereka yang tidak tahu menahu tentang risiko kehamilan, tapi malah melakukan seks bebas tanpa tahu dampaknya.
Peristiwa ini sering terjadi, anak-anak bayi yang tidak bersalah diaborsi bahkan ada yang dibuang. Perilaku ini sama sekali tidak menunjukkan sikap berperikemanusiaan.
Semoga setelah dibacanya artikel ini, mom bisa mengajarkan pada si kecil bahwa seks bebas itu adalah tindakan yang berbahaya dan sangat mempengaruhi masa depannya.