Bagi setiap orang tua baru, memiliki buah hati sungguh merupakan kebahagiaan tidak terhitung nilainya dan menjadi komitmen seumur hidup.
Setiap orang tua pun menantikan hal-hal baru dari si buah hati, seperti tawa pertama, serta pertama kali is bisa duduk dan merangkak adalah momen istimewa dalam menjalani peran sebagai orang tua.
Sebelum bayi merangkak, orang tua biasanya punya cara untuk mendorong bayi mereka agar berani merangkak pelan-pelan. Kamu juga begitu kan, Mom?
Cara Melatih Bayi Belajar Merangkak
Antara usia 4 dan 6 bulan, bayi biasanya akan mulai merangkak, dan banyak yang mulai berjalan sekitar ulang tahun pertama mereka.
Meskipun beberapa bayi mungkin mulai berguling lebih awal, mereka mungkin membutuhkan waktu lama untuk mulai merangkak.
Proses bayi belajar merangkak cukup rumit, sekaligus mudah. Karena pada dasarnya setiap anak berbeda. Kebanyakan bayi mulai merangkak di antara usia enam dan 10 bulan.
Berikut adalah beberapa cara membantu bayi untuk belajar merangkak, yang dapat kamu lakukan sendiri ya, Mom:
1. Merangkak bersama bayi
Bayi yang melihat orang tua atau saudara kandungnya merangkak bersama mereka diketahui dapat mempelajarinya lebih cepat.
Mereka akan meniru gerakan kamu dan mencoba merangkak secara perlahan.
Kemudian, cara lain yang bisa dilakukan yakni dengan menjaga mainan favoritnya atau sesuatu pada jarak yang aman, di mana bayi akan berusaha merangkak ke arah benda tersebut.
2. Biarkan bayi tengkurap dan membalikkan badan sendiri
Sebelum mulai merangkak, biasanya bayi akan belajar menegakkan kepala terlebih dahulu, diikuti dengan tengkurap, berbalik, dan berguling.
Bila otot lehernya sudah cukup kuat, maka proses merangkak si bayi akan jauh lebih cepat.
Nah ketika masih berusaha tengkurap dengan benar, ada baiknya orang tua memantau saja dan lihat sampai di mana usaha si bayi untuk tengkurap dan membalikkan badannya sendiri.
3. Beri ruang nyaman untuk bayi bereksplorasi
Siapkan ruang yang rapi dan bersih serta aturlah area tersebut dengan mainan dan barang-barang yang disukai bayi agar dapat dieksplorasinua dengan aman.
Jika kamu memiliki area non-karpet atau yang langsung bersentuhan dengan lantai di rumah, tak ada salahnya membiarkan anak leluasa menopang tubuhnya sendiri dengan kedua tangan dan dengkulnya demi belajar merangkak secara sempurna.
4. Biarkan bayi bermain di depan cermin
Bukan hanya orang dewasa, nyatanya bayi pun begitu tertarik dengan cermin. Mereka akan sangat penasaran ketika memandang wajah mereka ada dua di depan cermin.
Pada saat seperti itu, manfaatkan rasa ingin tahu bayi tersebut. Biarkan saja mereka bermain di depan cermin (dengan catatan tetap dalam pengawasan).
Cara tersebut membantu mendorong bayi belajar merangkak sendiri di rumah karena mereka pasti ingin berlama-lama melihat bayangan mereka pada cermin. Cermin adalah daya tarik.
Catatan:
Sebagai orang tua, sebaiknya jangan pernah mendorong anak terlalu keras untuk belajar merangkak sedini mungkin.
Sebab, memaksa anak untuk mengembangkan keterampilan yang memang ia sendiri belum siap dan mampu melakukannya, hanya akan memperlambat proses belajar si kecil.
Di sisi lain, jika kamu melihat ada tanda-tanda tidak normal pada gerak-gerik tubuh anak, misalnya ia hanya menggunakan salah satu sisi tubuhnya saja saat belajar merangkak, maka segeralah periksakan bayi ke dokter.