Setiap bayi memiliki keunikan tersendiri, bahkan sejak hari pertamanya lahir di dunia. Dalam hal ini, peran orang tualah yang sangat menentukan kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Pada dasarnya, tumbuh kembang bayi merupakan indikator penting dalam mengukur kesehatannya secara keseluruhan, termasuk berat badan.
Sejak pertama kali lahir, dokter biasanya akan langsung mengukur berat bayi secara berkala, bersamaan dengan ukuran kepala.
Fakta Penting Seputar Berat Badan Bayi
Kebanyakan orang tua ingin bayi mereka memiliki berat badan rata-rata saat lahir. Berat badan lahir rata-rata diambil sebagai penanda yang jelas untuk kesehatan umum si bayi.
Jika berat badan lahir bayi terlalu rendah, orang tua menjadi resah karena anak rentan sakit. Sementara, kalau berat badan bayi terlalu tinggi, yang dikhawatirkan bayi bisa mengalami obesitas.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui beberapa fakta seputar berat badan bayi yang erat kaitannya dengan tumbuh kembang anak.
Berikut penjelasannya, dirangkum OKEMOM dari laman Boldsky:
1. Berat badan normal
Rata-rata bayi baru lahir memiliki berat badan sebesar 7,5 pon atau sekitar 3,3 kilogram. Namun, ambang batas berat bayi dikatakan normal yakni antara 5,5 dan 10 pon (sekitar 2,4 hingga 4,5 kilogram).
Biasanya, berat badan bayi baru lahir dipengaruhi pola makan dan berat badan ibu. Jika ibu kelebihan berat badan, maka ada kemungkinan melahirkan bayi lebih berat.
Akan tetapi, jika ibu tidak berusaha mendapatkan asupan gizi seimbang dari makanan yang dikonsumsi, maka ia cenderung melahirkan bayi dengan berat lebih kecil.
2. Berat badan ringan
Bayi yang lahir dengan berat badan di bawah ambang normal akan terlihat sangat kecil. Inilah yang disebut bayi prematur (lahir terlalu dini).
Ada banyak alasan yang mendasari mengapa bayi terlahir dengan berat badan terlalu ringan. Salah satunya, si kecil kemungkinan mewarisi penyakit turunan dari orang tua.
3. Masalah kesehatan
Bayi yang lahir dengan berat badan di bawah normal tentu akan menjadi sebuah persoalan. Beberapa alasan di balik persoalan tersebut ialah adanya faktor genetik atau masalah pada sang ibu, atau adanya masalah pada plasenta bayi
Berat badan bayi di bawah batas normal akan memunculkan kekhawatiran. Kondisi tersebut terjadi karena berbagai alasan seperti masalah kesehatan yang terus-menerus ada pada ibu atau faktor genetik.
4. Berat badan rata-rata saat lahir
Seorang bayi harus memiliki berat rata-rata saat lahir sekitar 3,3 kg atau dikatakan mendekati 7 pon 4 ons. Dan jika terjadi pengeluaran cairan, maka berat badan bayi akan berkurang menjadi 10 persen dalam waktu seminggu setelah lahir.
Selain itu, ada kemungkinan bayi baru lahir mendapatkan kembali berat badan yang diperlukan dalam waktu sekitar 2 minggu.
Selanjutnya, si kecil dapat memperoleh kembali berat badannya lebih cepat jika ia diberi tambahan asupan susu formula, selain ASI eksklusif.
5. Masalah plasenta
Bayi lahir dengan masalah plasenta cenderung memiliki aliran lebih rendah saat dalam kandungan. Ini menyebabkan terjadinya hambatan dalam pertumbuhan bayi.
Pasalnya, bayi dalam kandungan tersebut tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi cukup untuk diserap.
Jika terjadi masalah pada plasenta (preeklamsia), maka hal tersebut akan mengurangi aliran darah ke bayi. Alhasil, itu akan membatasi pertumbuhan bayi secara normal.
6. Berat badan orang tua
Timbangan berat badan orang tua juga berpengaruh terhadap berat badan bayi. Orang tua yang lebih berat dan tinggi, biasa akan melahirkan bayi lebih besar pula.
Sebaliknya, jika orang tua bertubuh pendek dan bertubuh mungil, maka berat badan lahir si bayi akan lebih kecil dari rata-rata bayi baru lahir.
7. Masalah kesehatan ibu
Jika seorang ibu memiliki tekanan darah tinggi atau gangguan jantung, maka hal-hal tersebut dapat menurunkan berat badan bayi saat lahir
Selain itu, apabila ibu rutin merokok selama hamil atau mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang selama masa kehamilan, hal tersebut dapat berdampak pada berat badan lahir bayi.
8. Jenis kelamin berbeda
Fakta yang perlu kamu ketahui tentang berat badan bayi selanjutnya adalah perbedaan gender (jenis kelamin) akan sangat berpengaruh.
Biasanya anak perempuan cenderung lebih kecil daripada anak laki-laki saat lahir. Hanya saja, itu tidak menjadi patokan karena tidak semua faktor gender memengaruhi berat badan.
Itulah hal-hal penting yang perlu diketahui Ibu tentang berat badan bayi agar ke depannya bisa menemukan solusi apabila terdapat masalah pada berat badan bayi saat lahir.