Pada dasarnya, onani atau masturbasi adalah aktivitas seksual yang normal dan sehat bagi laki-laki maupun perempuan.
Ketika onani, seseorang merangsang alat kelamin dengan sengaja untuk mencapai kesenangan seksual, dilakukan sendirian atau menggunakan alat seks.
Onani kerap dipilih sebagai solusi bagi mereka yang ingin meluapkan hasrat seksual tanpa harus berhubungan intim. Bagi yang sudah memiliki pasangan, onani bertujuan untuk membangkitkan gairah bercinta.
Dalam sehari, beberapa orang dapat melakukan onani lebih dari sekali. Hal ini ternyata dapat menyebabkan dampak buruk.
Lantas, apa saja bahaya onani terlalu sering menurut pendapat ahli? Simak penjelasannya di sini.
1. Melukai alat kelamin

Melansir Hindustan Times, mempraktikan onani itu normal. Namun, ada risiko sakit, luka atau memar pada alat kelamin apabila melakukannya terlalu kasar atau keras sampai menyebabkan kerusakan pada alat bantu seks yang dipakai.
Onani berlebihan bisa mengelupas kulit Mr. P dan Miss V. Bahkan, kondisi parah akan menyebabkan penyakit Peyronie pada laki-laki yaitu penumpukan plak di batang penis frekuensi onani tidak terkontrol.
“Terlalu sering juga menyebabkan alat kelamin terasa perih dan bengkak,” kata Dr Vinod Raina, pakar seks di India.
2. Memengaruhi kehidupan sosial
Di sisi lain, ada banyak kasus yang membuktikan bahwa onani dengan intensitas berlebihan mengganggu kehidupan sosial, tidak fokus karena terlalu memikirkan kenikmatan saat onani. Jika tidak segera diatasi, akan berdampak negatif pada kesehatan mental.
Dr. Raina juga mencantumkan kondisi medis yang kemungkinan besar muncul akibat onani berlebihan, seperti tekanan darah meningkat, impotensi, gangguan hormonal seks, gangguan genital dan penyakit menular seksual. Seseorang yang kecanduan onani biasanya akan cenderung agresif dan mudah marah.
3. Menjadi ketergantungan

Bukan hanya onani, aktivitas apa pun yang dilakukan berulang kali tanpa ada batasan dapat menyebabkan candu hingga kehilangan kendali atas diri sendiri. Rasa candu ini semakin sulit ditahan dan tidak bisa dilepas jika sudah terlalu sering.
4. Sensitivitas seksual menurun
Melansir Medical News Today, onani agresif pada laki-laki dan perempuan dapat menyebabkan berkurangnya sensitivitas seksual. Terlebih jika sampai melibatkan cengkeraman terlalu erat pada alat kelamin.
Untuk menghindarinya, stimulasi seksual yang sama efektifnya dengan onani mungkin bisa dilakukan yakni dengan menggunakan vibrator.
Cara ini bisa meningkatkan fungsi seksual dan lubrikasi pada perempuan, sementara laki-laki mengalami peningkatan fungsi ereksi.
Mengutip Young Women’s Health, sedari awal onani tidak menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental. Justru onani memiliki lebih banyak manfaat kesehatan daripada efek sampingnya.
Adapun manfaat kesehatan dari onani, diantaranya:
- Mengurangi stres
- Melepaskan ketegangan
- Memaksimalkan kualitas tidur
- Meningkatkan konsentrasi
- Memperbaiki mood
- Meredakan kram menstruasi
- Mengurangi rasa sakit
- Membangkitkan libido
Kebiasaan onani akan menjadi masalah apabila mulai mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial dengan teman, keluarga, rekan kerja, dan pasangan. Dalam keadaan seperti itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau terapis seks.