Beberapa waktu lalu, Chef Juna menceritakan kronologi dirinya yang sempat terpapar Covid-19, dua hari setelah pulang liburan dari Bali bersama kekasihnya pada 9 Januari lalu.
Ketika itu, Ia merasa tidak enak badan, kehilangan indera perasa dan penciuman, serta sakit di bagian tenggorokan. Awalnya, sempat berpikir kondisi itu efek dari sakit step throat yang pernah ia alami tahun 2005 saat masih di Amerika.
“Lalu sembuh. Semenjak 2005 itu tiap kali imun turun atau sakit yang kena ini (leher) duluan, pasti. Jadi kita pulang ke Bali, me and my girlfriend tanggal 9 Januari, tanggal 11 itu ada yang enggak enak sampai berhari-hari,” kata Chef Juna dalam kanal YouTube Merry Riana.
Gejala lain yang juga dirasakannya seperti demam tinggi yang tak kunjung turun selama dua hari berturut-turut. Merasa ada yang tidak beres, pemilik nama lengkap Juna Rorimpandey ini memutuskan tes swab PCR. Hasilnya, positif Covid-19.
“Sampai panas tinggi, demam beneran tinggi, itu lebih dari dua hari enggak turun-turun dan keringetan terus baju habis. Akhirnya PCR, beruntung juga dari 9 kali PCR akhirnya dapet juga positif,” ungkapnya.
Saat terinfeksi virus corona, Ia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunsumo (RSCM) selama tujuh hari.
Tak butuh waktu lama, Chef Juna dinyatakan negatif, mengingat gejala yang ditimbulkan belum begitu parah. Meski sudah dinyatakan sembuh, Ia tetap merasa khawatir jika sampai terpapar lagi.
“Sudah negatif, tapi saya makin parno. Waktu di RSCM itu dokternya bilang ada case yang kedua lagi. Waduh, ini enggak lucu,” tambahnya.
Kejadian tersebut memberikan pengalaman yang luar biasa baginya. Ia juga mengaku tak ingin dirawat di rumah sakit lagi apalagi sampai terpapar virus asal Wuhan itu lagi.
“Soalnya mati gaya dirumah sakit. Saya benar-benar sendiri. Saya beruntung dapat yang sendiri. Ada yang berenam, ada yang berempat,” tutup juri andalan MasterChef itu.