Penggunaan celana dalam ternyata memerlukan perhatian lebih. Selama ini banyak perempuan yang mungkin menganggap hal ini sepele, padahal menggunakan celana dalam yang nyaman dapat memengaruhi kesehatan vagina.
Tanpa disadari ada beberapa kekeliruan saat menggunakan celana dalam. Oleh sebab itu, dibutuhkan perawatan agar tidak memicu gangguan buruk yang membahayakan.
Meski bukan menjadi perhatian utama dalam urusan penampilan, tetap saja kesalahan dalam merawat dan menggunakan celana dalam harus dihindari.
Berikut ini kesalahan memakai celana dalam yang bisa berdampak buruk untuk kesehatan.
1. Tidak memakai bahan katun

Celana dalam berbahan katun mungkin bukan pilihan terbaik untuk tampil seksi. Akan tetapi, dari segi kesehatan, katun termasuk bahan ideal yang direkomendasikan bagi perempuan, daripada sintesis dan sutra.
“Kain sutra dan sintetis menutup pernapasan kulit, sehingga membuat area vital lembap sepanjang hari. Kelembapan ini dapat menimbulkan infeksi jamur atau bakteri,” kata Donnica Moore, M.D, dilansir Huffington Post.
Apabila ingin menggunakan pakaian dalam dari kain sintesis, boleh saja. Namun, sebaiknya tidak menggunakan dalam jangka waktu yang lama.
2. Mengenakan ukuran yang salah
Perhatikan dengan teliti saat membeli celana dalam. Sesuaikan dengan bentuk tubuh yang dimiliki, jangan terlau ketat atau longgar.
Karena memakai celana dalam kelonggaran membuat keadaan semakin tidak nyaman. Begitu juga saat memilih ukuran yang terlalu ketat. Risiko iritasi, lecet, tumbuh jamur dan bakteri sulit dihindari.
Sebaiknya, mengganti celana dalam kurun waktu 3-5 bulan guna memastikan ukuran tetap stabil.
3. Tak mengganti pakaian dalam setelah berolahraga

Olahraga membuat tubuh memproduksi keringat lebih banyak dari biasanya. Ini akan berdampak pada area vagina apabila tidak segera membersihkan diri atau minimal mengganti pakaian dalam yang digunakan setelah berolahraga. Sebaiknya, mengganti celana dalam kurun waktu 3-5 bulan guna memastikan ukuran tetap stabil.
Hal ini akan berdampak pada area vagina apabila tidak segera d ibersihkan. Minimal gantilah celana dalam usai berolahraga, karena risiko terinfeksi jamur dan bakteri. Dampak selanjutnya, merasakan gatal, ruam sampai panas sedikit perih pada bagian selangkangan. Apabila bergesekan pada pakaian, maka kondisi kulit sekitar vagina semakin parah.
4. Melapaskan celana dalam saat tidur
Siapa sangka, tidur tanpa celana dalam memberikan pengaruh yang luar biasa pada kesehatan vagina. Apalagi bagi kamu yang sering mengalami keputihan maupun gatal berlebih, melepaskan celana dalam saat tidur dapat meminimalisir permasalahan tersebut.
Awalnya memang terasa aneh, namun setelah beberapa kali dicoba akan terbiasa. Cobalah dalam seminggu, kemudian perhatikan perbedaannya. Apakah masih terjadi masalah di area kewanitaan seperti keputihan dan bau tak sedap.
“Membiarkan daerah vagina mendapatkan udara tanpa halangan celana dalam dapat membantunya kering dan bersih,” ungkap Michigan State University ob-gyn Nancy Herta, M.D.
5. Menempatkan pakaian dalam di mesin cuci

Supaya lebih cepat, perempuan zaman now memilih mencuci pakaian menggunakan mesin cuci. Tapi ternyata kebiasaan tersebut memberikan efek buruk. Pasalnya, mesin cuci dapat membuat bakteri menempel pada celana dalam. Selain itu, panas dari mesin cuci dan pengering membuat elastisitas celana dalam bisa rusak hingga kendur.
Melansir dari The Huffington Post, penggunaan deterjen yang berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan. Sebaiknya, memilih deterjen tanpa kandungan parfum agar tidak merusak celana dalam.
Nah, itulah penjelasan seputar kesalahan dalam menggunakan celana dalam bagi perempuan yang mungkin sering terabaikan. Terlepas dari poin-poin di atas, bila mendapati masalah serius di sekitar area kewanitaan, segera konsultasikan ke dokter ahli.