Ada beberapa jenis gangguan seks aneh secara medis yang sering tidak disadari oleh si penderita. Bahkan, mereka tidak mampu untuk mengatasinya apabila masalah seksual tersebut muncul di saat yang tidak tepat.
Bukan hanya merusak diri sendiri, orang-orang di sekitarnya pun kerap terganggu dengan kebiasaan abnormal yang dilakukan oleh penderita.
Kondisi tersebut bisa berdampak menjadi penyimpangan seksual apabila si penderita sampai membahayakan kondisi psikologis atau fisik orang lain.
“Masalah seksual terletak antara pikiran dan tubuh seseorang. Dan masalah seksual ini cenderung menyebabkan penderitaan yang luar biasa,” jelas seorang terapis seks dan dokter medis di New York, Stephen Snyder, dilansir Thrillist.
Pada banyak kasus, kelainan seksual bisa dialami oleh siapa saja. Namun, umumnya proporsi lebih besar mengarah pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Berikut ini beberapa jenis gangguan seks aneh secara medis yang perlu diketahui:
1. Sexsomnia

Seperti namanya, sexsomnia merupakan suatu kondisi di mana seseorang melakukan tindakan seksual saat benar-benar tertidur.
Penderita akan mendesah, bersuara, bermasturbasi, membelai, dan mencoba berhubungan intim ketika sedang tidur. Lalu, mereka tidak akan mengingat apa pun saat terbangun di pagi hari.
Sexsomnia bisa memberi dampak buruk, termasuk pada teman tidurnya sendiri. Sebagai contoh kasus, tahun 2014 The Daily News melaporkan tentang Mikael Halvarsson yang berusia 26 tahun. Pria asal Swedia itu dituduh melakukan pemerkosaan setelah menyerang seorang teman lawan jenis yang berbagi ranjang dengannya, namun menggunakan selimut masing-masing.
Halvarsson akhirnya dibebaskan setelah mantan pacarnya mengonfirmasi riwayat pola tidur yang terganggu dan para ahli berpendapat bahwa ia memang menderita sexsomnia.
Dilansir MDLinx, menurut penelitian terbatas, kondisi ini secara khusus memengaruhi laki-laki (67 -81 persen didominasi laki-laki) dan dimulai rata-rata antara usia 26 dan 33 tahun.
Tidak mengherankan, kondisi ini dapat menimbulkan dampak interpersonal, klinis, dan kriminal.
2. Sindrom penyakit post-orgasmic

Sindrom penyakit post-orgasmic (POIS) adalah penyakit seksual yang menyebabkan pasien mengalami gejala seperti flu dan alergi pascaorgasme.
Dalam banyak kasus, sebagian besar memengaruhi laki-laki, tetapi tidak menutup kemungkinan perempuan juga dapat mengalami POIS.
Tanda-tanda POIS ini berkembang segera setelah orgasme. Mulai dari kelelahan berlebih, demam, perubahan suasana hati atau mood swing, masalah ingatan, tidak fokus, sakit tenggorokan, mata gatal. Biasanya berlangsung selama 2-7 hari.
Penyebab pasti POIS masih belum diketahui. Tetapi, beberapa ahli medis berpendapat bahwa POIS pada pria bisa menjadi reaksi alergi terhadap air maninya sendiri. Pakar lain berhipotesis bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan kimiawi di otak.
Dari sisi medis sendiri, belum ada pengobatan definitif untuk kondisi ini. Namun, beberapa orang telah mencoba konsumsi obat antidepresan untuk mengatasi kelainan seks ini.
3. Ejakulasi retrograde

Ejakulasi retrograde adalah gangguan seks aneh pada laki-laki yang terjadi ketika air mani mengambil jalan tidak masuk melalui penis, melainkan mengalir ke dalam kandung kemih.
“Agar air mani dapat diejakulasi, katup antara uretra dan kandung kemih harus ditutup. Jika katup ini tidak menutup dengan benar, air mani hanya mengalir ke kandung kemih. Pria dengan kondisi ini seringnya mampu berorgasme, tetapi tidak ada yang keluar,” kata terapis seks dan dokter medis di New York, Stephen Snyder.
Menurut Snyder, penyebab paling umum ejakulasi retrograde yaitu karena efek samping pengobatan prostat yang sebelumnya mungkin pernah dilakukan, sehingga relatif mudah disembuhkan.
Kondisi kelainan seksual ini tidak berbahaya. Akan tetapi, akan mengganggu keinginan pasangan yang ingin segera memiliki anak. Sebab, air mani tidak berproses sebagaimana mestinya.
4. Gangguan gairah genital

Dalam istilah medis, gangguan seks yang langka ini disebut persistent genital arousal disorder (PGAD). Sindrom yang ditandai dengan munculnya gairah seksual, orgasme spontan dan persisten pada perempuan.
Gairah fisik tersebut bisa berlangsung dari satu hari hingga satu minggu penuh dan dapat menyulitkan penderita untuk melakukan aktivitas harian seperti biasa.
Meskipun orgasme dapat memberikan kelegaan bagi seseorang, tetapi dalam kondisi PGAD, itu hanya bersifat sementara. Bagian yang paling mengganggu yaitu ketika gejala muncul setiap beberapa jam sekali. Beberapa pasien yang menderita PGAD ini disarankan melakukan perawatan psikiatri.
Itulah beberapa gangguan seks aneh secara medis yang sering tidak disadari. Gejala awal mungkin tidak terlihat. Namun, bila ada tanda-tanda abnormal yang dirasakan, sebaiknya langsung segera periksakan diri ke dokter ahli untuk penanganan yang tepat.