Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan berita seorang perempuan bernama Siti Zainah (25) di Cianjur, Jawa Barat, yang melahirkan anak kedua tanpa merasakan kehamilan.
Ia melahirkan bayi secara normal di Puskesmas setempat setelah menyadari ia tengah mengandung hanya selama satu jam. Selain itu, Ia juga mengaku sempat mengalami menstruasi normal seperti biasa.
Lalu, apakah kejadian yang dialami Siti Zainah tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah? Dalam istilah medis disebut cryptic pregnancy, yaitu kondisi di mana perempuan tidak menyadari dirinya sedang hamil.
Perempuan baru sadar ketika usia kehamilan memasuki minggu-minggu terakhir jelang persalinan. Mereka yang mengalaminya tidak merasakan tanda-tanda kehamilan. Namun, perut kian membesar dan melahirkan dalam waktu singkat.
Sebagian orang awam mungkin berpikir bahwa ibu hamil seperti itu hanya pura-pura tidak tahu (denial pregnancy). Karena bila menurut logika, harusnya perempuan sadar dirinya tengah mengandung.
Nah, untuk lebih tahu, simak ulasan OKEMOM berikut ini seputar cryptic pregnancy.
Penyebab Cryptic Pregnancy

Cryptic pregnancy (kehamilan samar) atau disebut hamil dalam waktu singkat termasuk peristiwa langka. Penyebab umumnya karena ada perubahan hormon, perimenopause, kadar lemak tubuh rendah, sindrom ovarium polikistik (PCOS), penggunaan alat kontrasepsi (pil KB, IUD) dan lain-lain.
Stres berat akibat gangguan mental atau trauma terhadap kehamilan juga menjadi salah satu penyebab cryptic pregnancy yang sering tidak disadari perempuan. Kondisi itu kemudian mengganggu keseimbangan hormon tubuh.
Melansir Healthline, cryptic pregnancy adalah kehamilan samar yang tidak terdeteksi lewat tes urine dan pemeriksaan USG. Kondisi ini bisa disebabkan karena kadar hCG rendah, sehingga hasil tes kehamilan selalu negatif.
Hamil samar ini pun tidak terdeteksi karena posisi janin cenderung berada di belakang rahim menuju tulang belakang. Selain itu, bentuk rahim tidak normal juga bisa menjadi penyebab cryptic pregnancy.
Sebagai catatan untuk mom di rumah, kehamilan kriptik dapat dialami siapa saja, tanpa melihat usia. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kewaspadaan diri terhadap perubahan hormon dan stres. Sebab, dua hal tersebut paling sering menjadi penyebab fenomena langka ini.
Tanda-Tanda Cryptic Pregnancy

Sebagaimana disinggung di atas, bahwa perempuan yang mengalami jenis kehamilan unik ini kemungkinan besar tidak menunjukkan tanda atau gejala kehamilan pada umumnya. Para dokter pun sulit membuat diagnosis.
Meski begitu, tetap ada ciri-ciri umum kehamilan samar yang mungkin bisa diperhatikan mulai dari sekarang, diantaranya:
- Pendarahan seperti saat hamil.
- Mual (morning sickness) hingga muntah ringan seperti gejala hamil biasa.
- Janin akan muncul seperti kehamilan normal, namun janin akan terletak di belakang rahim menuju tulang belakang.
- Gerakan bayi di dalam rahim terkesan seperti masuk angin biasa.
- Kenaikan berat badan secara signifikan, serupa orang hamil.
Untuk proses melahirkan bagi pengidap cryptic pregnancy secara fisik mirip dengan persalinan umum. Ada kontraksi, perut kram dan leher rahim (serviks) meregang sebagai jalan keluar bayi.
Bedanya, terletak pada keinginan dari si calon ibu sendiri. Sebab, mereka biasanya tidak mengharapkan kehamilan tersebut. Alhasil di beberapa kasus, kondisi ini menimbulkan tekanan psikologis. Tak hanya itu, ibu dengan kehamilan kriptik rentan melahirkan bayi prematur dan berat badan bayi lahir rendah.
Demikian ulasan OKEMOM seputar cryptic pregnancy. Untuk mencegah terjadinya kehamilan samar, rutinlah berkonsultasi pada dokter kandungan tentang kesehatan reproduksi, ya.