Hari Hak Konsumen Sedunia atau World Consumer Rights Day diperingati setiap tanggal 15 Maret. Tahun 2021, tema khusus yang diangkat adalah ‘Atasi Polusi Plastik’. Tema ini bertujuan menciptakan kesadaran terhadap penggunaan plastik guna menyelamatkan ekosistem makhluk hidup di Bumi.
Mengatasi polusi plastik merupakan salah satu tantangan global yang membutuhkan solusi internasional secara serentak dan terencana.
“Polusi plastik adalah salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi bumi. Kesadaran konsumen tentang krisis plastik berkembang di seluruh dunia,” demikian pernyataan Helena Leurent, Direktur Jenderal Konsumen Internasional, pada laman Consumers International, Senin (15/3).
Dibutuhkan kolaborasi setiap individu untuk mulai menerapkan kebiasaan baik termasuk upaya mengurangi sampah plastik di kehidupan sehari-hari. Simak tipsnya berikut in.
1. Hindari penggunaan plastik sekali pakai

Piring, sendok, garpu dan peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik memang lebih mudah digunakan. Tapi, ini justru sangat membahayakan keselamatan lingkungan. Barang dari plastik disarankan untuk tidak dipakai lagi.
Bagi para ibu rumah tangga yang hendam pergi berbelanja, biasakan untuk membawa tas kecil yang dapat digunakan kembali (totebag) dari bahan kain. Dengan begitu, turut membantu mengurangi pemakaian plastik sekali pakai.
2. Ganti dengan wadah stainless atau kaca
Jika biasanya sering membeli minuman botol kemasan plastik, maka mulai dari sekarang gantilah dengan botol minum berbahan stainless steel atau kaca.
Tak hanya mengurangi penggunaan plastik, tapi juga menghemat biaya. Jadi kalau air minum habis, tinggal diisi ulang saja. Lebih praktis, kan?
Mengutip 4Ocean, satu orang yang menggunakan botol air isi ulang atau tumbler dapat menghemat sebanyak 170 botol dari produksi botol plastik setiap tahun.
Jika satu keluarga yang terdiri dari 5 orang ikut serta dengan praktik ini, artinya telah berkontribusi menghentikan produksi 850 botol air per tahun.
3. Kurangi snack atau makanan dengan kemasan berlebih

Tips mengurangi sampah plastik bisa dimulai dari kebiasaan sederhana yaitu menghindari konsumsi makanan atau jajanan ringan yang berbungkus plastik, seperti camilan keripik.
Tindakan ini memberikan dampak baik yang begitu besar bagi banyak individu lainnya.
4. Tidak menggunakan kosmetik berbahan plastik mikro
Dari laman Iberdrola, saat ini produk kecantikan mulai dari skincare hingga makeup menawarkan alternatif bebas plastik, seperti lipstik bebas bahan plastik mikro atau kuas makeup yang terbuat dari kayu.
Di sejumlah negara dunia, ini sudah diterapkan dengan adanya kebijakan melarang produksi microbeads plastik di sebagian besar barang-barang kosmetik. Inggris adalah negara yang telah memberlakukan kebijakan itu secara efektif per Juli 2018.
Mengapa microbeads ini berbahaya? Karena setelah pemakaian, sampahnya akan memenuhi saluran pembuangan setiap tahun dan menimbulkan ancaman serius bagi ekosistem laut yang mengira itu adalah makanannya.
Hal ini yang menyebabkan banyak sekali hewan laut mati karena memakan sampah plastik dengan kandungan berbahaya.
5. Bijak membuang sampah sesuai jenisnya

Pemilahan atau sorting sampah sesuai jenisnya sangatlah penting. Kebiasaan ini tidak hanya mengurangi dampak buruk pada lingkungan, tetapi juga meminimalisir bencana alam seperti banjir akibat tumpukan sampah.
Saat ini, telah tersedia beberapa jenis tempat sampah sesuai jenis sampahnya. Khusus plastik bekas, dibuang ke dalam tempat sampah berwarna kuning, karena tergolong benda anorganik.
Benda berbahan anorganik seperti sampah dibuat dengan bantuan mesin sehingga butuh waktu lama untuk dapat terurai seluruhnya.
Bahkan, bisa memakan waktu selama ratusan tahun. Dengan cerdas memisahkan sampah plastik akan memudahkan proses daur ulangnya.