Kondom menjadi alat kontrasepsi paling banyak digunakan sampai saat ini. Dengan penggunaan yang benar, kondom efektif mencegah kehamilan dengan keberhasilan hingga 98 persen, menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Namun, penggunaan kondom akan sia-sia jika pemakaiannya salah. Bahkan, kesalahan dalam memakai kondom bisa menyebabkan penyakit menular seksual, menurut hasil penelitian.
Melansir NBC UK, beberapa kesalahan yang paling sering terjadi termasuk memasang hanya sebagian kondom ketika sedang berhubungan seksual, melepasnya sebelum selesai bercinta, tidak memberikan ruang di ujung kondom untuk air mani dan cek kerusakan kondom sebelum digunakan.
Kesalahan tersebut dapat menyebabkan kerusakan atau kebocoran, demikian para peneliti melaporkan dalam jurnal Sexual Health.
Berikut ini beberapa poin yang ditemukan terkait kesalahan penggunaan kondom yang sering dilakukan pasangan saat hubungan intim.
1. Terlambat memasang dan cepat melepas

Dalam banyak penelitian, banyak orang memakai kondom justru saat hubungan seksual sudah dimulai. Ini tidak cukup efektif mencegah penyakit menular seksual (PMS).
Selain terlambat dipasang, melepas kondom sebelum hubungan intim selesai juga kerap dilakukan. Dua hal inilah yang paling sering terjadi, menurunkan efektivitas kondom.
2. Tidak memeriksa kerusakan
Dilansir Sharecare, hampir 75 persen orang tidak mencari tahu apakah ada bagian yang robek atau rusak pada kondom sebelum digunakan. Belum lagi, jika membuka bungkus kondom dengan alat tajam, termasuk kuku.
Jadi sebaiknya, perhatikan terlebih dahulu pembungkus kondom tidak aus atau sobek. Cek juga tanggal kedaluwarsa dan periksa ketidaksempurnaan yang terlihat saat membuka gulungan kondom.
3. Disimpan di dompet

Pada dasarnya, kondom lateks bisa bertahan jauh lebih lama. Tapi, kondom yang disimpan di dalam dompet dalam waktu lama justru membuat lapisannya menipis.
Itu karena suhu panas dari tubuh. Alhasil, kondom menjadi lengket atau rapuh. Kalau sudah begini, lebih baik dibuang karena memakainya tidak bisa mencegah kehamilan.
4. Tidak menyisakan ruang air mani
Gagal menyisakan ruang untuk air mani di ujung kondom merupakan satu dari sekian banyak kesalahan memakai kondom yang sering dilakukan.
Selain itu, banyak laporan penelitian yang menyebutkan bahwa sebagian besar pria tidak memeras udara dari ujung sebelum menggunakan kondom.
5. Berkaitan dengan pelumas

Beberapa orang menggunakan kondom tanpa pelumas. Apakah ini bermasalah? Jawabannya iya. Jika berhubungan seks dalam waktu lama, kondom akan lebih mudah robek tanpa cairan pelumas.
Untuk memilih pelumas juga tidak bisa sembarangan. Pelumas berbahan dasar minyak akan melemahkan lapisan kondom lateks yang membuatnya rentan pecah dan rusak.
“Untuk kondom lateks yang memerlukan pelumas, cukup gunakan pelumas berbahan dasar air. Sebab, pelumas berbahan dasar minyak akan merusak kondom,” kata Bruce Gilbert, MD, pakar reproduksi di New York, mengutip laman Everyday Health.
6. Memakai kondom bekas
Menurut studi, tidak sedikit orang memakai kembali kondom yang sama setidaknya dua kali selama hubungan seksual. Mereka menggulung dan membalikkan posisi kondom dari dalam ke luar.
Tentu saja hal ini buruk dan kotor. Sangat tidak baik dilakukan. Selain tidak sehat, itu dapat membuat Miss V terpapar cairan ejakulasi dari bagian dalam kondom.
Pastikan mom memilih kondom yang tepat sebelum berhubungan seks. Lihat jenis dan ukuran kondom. Kondom terlalu ketat dapat menyumbat suplai darah yang berpengaruh pada disfungsi ereksi. Hindari juga memilih kondom terlalu besar karena bisa terlepas saat berhubungan.