Belum lama ini, kata cuping alias cute typing viral di media sosial, khususnya di platform Twitter. Seperti namanya, cuping atau cute typing yaitu gaya penulisan dengan menggunakan bahasa dan kata-kata yang beberapa hurufnya diubah sehingga pelafalannya terdengar imut.
Awalnya cute typing ini digunakan oleh sebuah komunitas khusus di Telegram, bahkan mereka menggunakan cute typing sebagai bahasa sehari-hari.
Penambahan kata dan huruf pada cute typing yang merusak kaidah Bahasa Indonesia tersebut sontak mendapat banyak kritikan. Lantas seperti apa ya cute typing itu? Agar tak penasaran, yuk simak artikel di bawah ini.
1. Awal mula cute typing

Sebelum viral di Twitter, cute typing sudah terlebih dahulu meramaikan jagat Telegram. Sebuah komunitas di channel Telegram dengan nama Mari Belajar Cuping ini mempunyai 50.924 subsciber.
Di channel tersebut, para anggota menggunakan gaya cute typing sebagai bahasa percakapan sehari-hari melalui fitur chatting di Telegram.
Biasanya, cute typing digunakan pada saat melakukan role play atau permainan peran. Jadi penggunaan cuping ini hanya digunakan untuk komunitas tertentu dan tidak digunakan pada kehidupan sehari-hari.
2. Rumus cute typing

Ciri khas gaya menulis cuping salah satunya dengan menambahkan huruf yang tidak semestinya dipakai. Misalnya kata “kamu” menjadi “kkamu”, dan kata “begitu” menjadi “bwegituu”. Tak hanya sekedar tulisan, ternyata penggunaan cute typing ada rumusnya, lho. Berikut rumus cute typing yang viral di kalangan remaja. Berikut kamus khusus cuping:
- Apa menjadi apwa
- Iya menjadi iyya
- Oke menjadi owkeyy
- Maaf menjadi mwaaf
- Juga menjadi jugwa
- Jangan menjadi janan
- Tidak menjadi ndaa
- Boleh menjadi bwoyeh
3. Kata pakar mengenai cute typing
Tren cute typing di kalangan remaja yang tengah menjadi perbincangan ini tak lepas dari komentar para pakar. Cuping dianggap hanya sebagai bentuk keisengan beberapa kalangan anak remaja dan sebagai bentuk ragam bahasa non-formal yang kemudian dimodifikasi dan digunakan hanya untuk tujuan dan kalangan tertentu.
Bahkan jauh sebelum tren cute typing viral dan digunakan para remaja, ada bahasa “walikan” yang digunakan di daerah Malang dan Yogyakarta. Bahasa “walikan” ini juga menggunakan gaya bahasa tertentu dan sudah digunakan sejak puluhan tahun silam.
Jadi tak perlu khawatir dengan tren cuping ini ya! Sebab tren seperti ini biasanya hanya berlangsung sebentar.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Viral Parodi Lagu Indonesia Raya, KPAI: Orang Tua Patut Waspada Penggunaan Internet Anak
- Ketahui 5 Arti Mimpi Bertemu Idola, Pertanda Terkena Musibah?
- Anak Pertama Fiersa Besari Lahir, Namanya Unik
- Viral Terlalu Banyak Konsumsi MSG Perempuan Ini Mengidap Kista
- Maraknya Kasus Bullying di Kalangan Remaja: Mommy Perlu Ketahui Cara Mengatasinya